Jumat, 29 April 2011

Kekey muncul ruam-ruam kemerahan

Kembang Teleng atau Clitoria ternatea L 

Beberapa hari ini Kekey muncul ruam-ruam kemerahan. Awalnya sedikit di kuning, lama-lama merembet ke badan, paha, sampai pundak. Kata ibu-ibu yang jenguk dan tetangga sih nggak apa-apa, karena itu sarafnya keluar (Panda nggak negeti). Dilarang kasih bedak, cukup baby krim yang memang diperuntukkan untuk hal demikian, kulit iritasi, kemerahan, dan mencegah terluka.

Sama Nenek, khusus di kening, karena banyak banget, diberi minyak kelapa asli yang dibawa dari kampung. Alhamdulillah, usah berkurang sedikit demi sedikit hari ini. Sekarang hari ke-10, Kekey makin berkembang. Jika dipanggil dia udah bisa melirik, belajar memfokuskan mata. Kalau lagi nangis, Panda biasanya panggil-panggil atau tepuk tangan. Pasti Kekey diam, habis itu nangis lagi, hehehe....

Lucunya, Kekey termasuk anak yang banyak gerak. Pernah Kekey tidur tanpa bedong, ditinggal sebentar, ketika dilihat selimutnya udah berantakan, kedua guling kecilnya udah mental ke mana-mana. Waduchhh... Alhamdulillah nggak rewel, nangis kadang-kadang doang. Malah kalau pup atau pipis nggak nangis. Jadi repot, Manda mesti sering-sering cek. Kalau nggak, ntar malah nggak ketahuan Kekey lagi buang sampah :-P

Oh ya, kayaknya hari ini ada ritual bunga teleng buat Kekey. Ceritanya, minggu lalu saat mata Key kuning, disuruh cari bunga teleng ke sekolahnya Manda. Bunganya ungu. Tapi Panda nggak tahu, jadi semua bunga diambil. Siapa tahu ada yang benar. O laa laaa... ternyata nggak satu pun benar. "Kalau begini, ya buat Panda aja mandi kembang sana, hehehe," ujar Manda. Susah nyari bunga tersebut, di Buah Hati nggak ada karena semua bunga diambil ama Panda.

Nah, kemarin sore bunganya dapet, pemberian Ummi sebelah. Nggak tahu beliau dapat dari mana. Rencananya hari ini, bunga teleng dimasukin ke air, lalu airnya buat cuci mata, biar kotoran mati keluar semua dan jadi bersih.

Tadi sempat baca-baca dari google tentang kembang teleng. Nama latinnya Clitoria ternatea L, famili dari Papilionaceaea. Sering juga disebut kembang bitu, kembang talang, atau kembang bisi.  Ternyata memang bahan kimianya mengandung zat berguna, yakni saponin, flayonoid, alkoloid, ca-oksalat, dan sulfur. Khusus daun mengandung kaemferol 3, glucoside, dan triterpenodi. Lalu bunganya mengandung delphinidin 3.3′.5′.

Akarnya memiliki toksin (beracun), bisa sebagai pencahar, perangsang muntah, dan pembersih darah. Sedangkan daun dan bunga bisa mempercepat pematangan bisul (ditumbuk halus, tambahkan gula jawa, tutup bisul). Sementara bijinya berguna untuk obat cacing da pencahar ringan.

Ini diapenyakit yang bisa disembuhkan dengan kembang teleng.
1. Air godokan kembang teleng putih untuk pencuci darah.
2. Rendaman bunga teleng biru untuk pencuci mata merah/kotor. Airnya harus bersih, dan bunganya dicuci dulu.
3. Sakit telinga bisa disembuhkan dengan daun yang dilumatkan, air perasannya ditambahkan garam, dioleskan ke sekitar telinga yang sakit.
4. Batuk atau bronchis parah, minum godokan akarnya.
5. Demam bisa diatasi dengan akar kering 0.3 gr direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas. Dinginkan dan minum 2 kali sehari sebanyak satu gelas. Resep ini bisa juga untuk mengobati iritasi kandung kemih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar